البحث

عبارات مقترحة:

المؤخر

كلمة (المؤخِّر) في اللغة اسم فاعل من التأخير، وهو نقيض التقديم،...

النصير

كلمة (النصير) في اللغة (فعيل) بمعنى (فاعل) أي الناصر، ومعناه العون...

الفتاح

كلمة (الفتّاح) في اللغة صيغة مبالغة على وزن (فعّال) من الفعل...

Asyuro dan Pengakuan Kecintaan Kepada al-Husain

الأندونيسية - Bahasa Indonesia

المؤلف Mohammad Kariem ، شفر أبو دفاع
القسم مقالات
النوع نصي
اللغة الأندونيسية - Bahasa Indonesia
المفردات تفسير طبقة الصحابة - مناسبات دورية - يوم عاشوراء
Cinta adalah naluri yang Allah  fitrahkan kepada manusia. Lawannya adalah benci. Keduanya merupakan amalan hati yang berkaitan (erat) dengan ibadah dan taklif di dalam Islam. Bahkan keduanya adalah tali iman yang paling kuat. Karenanya hendaklah seorang muslim mempelajari manhaj (metode) Islam mengenai cinta dan benci atau mengkonsultasikannya. Terlebih lagi ketika terjadi kerancuan mengenai suatu perkara dan terjadi fitnah (kemelut). Melenceng dari manhaj Islam menimbulkan berbagai penyimpangan dan polemik yang tidak sedikit. Boleh jadi permisalan yang paling kentara adalah cinta Ahlulbait. Kita disini mencoba untuk melihat permasalahan ini, mencari tahu posisi Ahlussunnah wal Jamaah tentangnya.